Karenamengacu pada pasar uang, deposito dan obligasi, reksa dana jenis ini hanya menghasilkan return rata-rata 6-7% per tahunnya. Instrumen investasi jenis lain misalnya obligasi. Investasi jenis ini juga menghasilkan tingkat bunga yang lebih tinggi dibandingkan deposito. Rata-rata tingkat bunganya berbeda-beda di kisaran 7-9%.
Perbedaankeuntungan yang diperoleh dari tabungan, deposito, dan reksadana. Keuntungan yang diperoleh. (Foto: Shutterstock) Bunga dalam tabungan memiliki besaran yang sangat kecil dibandingkan dengan deposito dan reksa dana, bahkan bisa jadi bunga tabungan yang kamu dapat lebih rendah dibandingkan dengan biaya administrasi yang harus kamu bayar.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi, ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito. Reksa dana memiliki empat jenis produk, yaitu: Reksa dana Saham Reksa dana Pendapatan Tetap
cash. Bagi Anda yang ingin memulai untuk berinvestasi sebaiknya perlu memahami perbedaan deposito dan reksa dana. Baik anak muda maupun orang tua banyak yang sudah memiliki kesadaran betapa pentingnya memiliki investasi. Terlebih untuk mulai berinvestasi tidak membutuhkan uang yang banyak. Sebelum investasi sebaiknya mengetahui instrumen-instrumen investasi, mengingat instrumen investasi cukup banyak. Mulai dari investasi emas, saham, properti, tabungan, deposito, reksadana dan sebagainya. Dibawah ini akan dijelaskan mengenai perbedaan instrumen investasi deposito dan reksadana. Pengertian Deposito dan Reksadana Deposito adalah salah satu produk bank yang mirip dengan tabungan tetapi berjangka. Instrumen investasi ini sering disebut dengan tabungan berjangka. Investasi deposito cukup menguntungkan, semakin lama jangka waktu penyimpanan uang maka bunga yang diterima juga semakin besar. Sedangkan reksadana adalah jenis investasi dimana uang atau dana milik investor akan dikelola oleh Manajer Investasi agar bisa mendapatkan imbal hasil. Reksadana memiliki empat jenis, antara lain reksa dana saham, reksadana pasar uang, reksa dana campuran dan reksadana pendapatan tetap. 3 Perbedaan Deposito dan Reksadana 1. Risiko Kedua instrumen investasi ini memiliki risiko yang berbeda. Untuk deposito risiko bisa saja muncul saat kesulitan dan penalti tarik dana apabila belum jatuh tempo, kalahnya bunga terhadap inflasi, dan dana tidak bisa cair jika bank terkena likuidasi. Akan tetapi, risiko bank terkena likuidasi sangat rendah. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan bank akan mengalami likuidasi. Risiko reksadana bisa dijadikan pertimbangan investor jika akan memilih instrumen investasi ini. dimana reksa dana memiliki risiko yaitu turunnya nilai investasi yang disebabkan oleh situasi pasar. Selain itu, reksadana bisa dibubarkan dan uang investor dikembalikan secara proporsional, proses pencairan dana bisa memakan waktu hingga 7 hari kerja serta tidak ada jaminan dari pemerintah. 2. Return Pengembalian atau Imbal Hasil Dalam investasi, return adalah selisih antara nilai investasi saat ini dibandingkan dengan nilai investasi awal. Instrumen investasi deposito juga memiliki return atau pengembalian. Dimana return tersebut diperoleh dari bank tempat tabungan berjangka dibuka. Dimana bunga yang diperoleh dari deposito itu tetap sehingga memperoleh return yang pasti. Namun, tidak bisa menentukan dari mana bunga tersebut bisa didapatkan. Nilai pokok dari investasi ini tidak akan bertambah dan ada pajak yang dikenakan kepada nasabah. Sedangkan return reksadana diperoleh dari selisih nilai aktiva bersih NAB yang dihitung setiap hari bursa. NAB itu sendiri merupakan jumlah total dana yang dikelola oleh Manajer Investasi dana produk reksadana tertentu. Nilai aktiva bersih dihitung berdasarkan total harga pasar atas aset obligasi, saham dan deposito dalam portofolio atau koleksi investasi suatu reksadana lalu ditambah dengan biaya pencadangan bunga surat utang atau deposito pada portofolio. Setelah itu, biaya tersebut lalu dikurangi dengan biaya-biaya operasional produk reksadana. Contohnya biaya kustodian, biaya pengelolaan, pajak dan sebagainya. NAB ini merupakan nilai yang sudah bersih dan tidak dikenakan pajak. 3. Pengelolanya Dana atau uang yang diinvestasikan ke dalam deposito maka sepenuhnya akan dikelola oleh bank penjual deposito. Uang tersebut kemudian digunakan oleh pihak untuk untuk menyalurkan kredit kepada orang lain yang sedang membutuhkan pinjaman dana. Sedangkan untuk reksadana dikelola oleh Manajer Investasi. Manajer Investasi akan mengelola uang yang diinvestasikan ke berbagai jenis instrumen investasi lainnya, seperti obligasi, saham dan pasar uang. Hal inilah yang kemudian membuat imbal hasil reksadana lebih besar dari deposito. Itulah penjelasan mengenai perbedaan deposito dan reksadana. Kedua instrumen investasi ini sama-sama menguntungkan. Tetapi keduanya juga memiliki risiko dan imbal hasil yang berbeda. Jika Anda membeli reksadana, silahkan daftar ke Investree yang sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Download aplikasi Investree for Lender sekarang juga di Google Play Store dan App Store. Referensi Gema Buana Dqi Saputra. 29 September 2021 1615 WIB. Jangan Sampai Tertipu! Ini Perbedaan antara Deposito dan Reksadana. Share this Post
– Apa bedanya reksa dana dan deposito? Tidak dapat dipungkiri lagi, kedua instrumen investasi tersebut menarik perhatian berbagai kalangan setahun terakhir ini. Dibandingkan dengan pilihan instrumen investasi lainnya, baik reksa dana maupun deposito cocok untuk para investor pemula, yang baru pertama kali mencoba untuk berinvestasi. Memilih sebuah investasi yang tepat memang bukanlah perkara yang mudah, hal ini dikarenakan kamu perlu mempertimbangkan hal-hal seperti tingkat risk dan juga return dari kedua produk investasi tersebut. Sebelum memutuskan mana yang tepat untuk menjadi pilihan investasimu, mari kita simak bersama perbedaan reksa dana dan deposito yang wajib kita ketahui! Pengertian Reksa dana dan Deposito 1. Apa itu Deposito? 2. Reksa Dana Bagaimana Tingkat Risk dan Return Reksa dana dan Deposito? 1. Risk Risiko 2. Return Pengembalian/Imbal Hasil Kelebihan Reksa Dana Vs Deposito Ajaib Hadir Sebagai Platform yang Memudahkan Investasi Reksa Dana kamu! Pengertian Reksa dana dan Deposito Sebelum kita membahas lebih jauh terkait perbedaan reksadana dan deposito, kamu harus tahu terlebih dulu pengertian dari reksa dana dan deposito. 1. Apa itu Deposito? Deposito merupakan produk investasi yang diterbitkan atau dikeluarkan oleh layanan perbankan yang tidak kalah menggiurkan dibanding produk investasi reksa dana. Cara kerjanya sederhana. Nasabah hanya perlu membuka akun tabungan berjangka pada bank. Nasabah dapat menyimpan dana pada tabungan berjangka tersebut dalam waktu tertentu. Bedanya dengan tabungan biasa adalah, jika tabungan biasa bebas setor dana dan tarik dana sesukanya, dana dalam deposito tidak dapat ditarik sebelum jatuh tempo. Bila nasabah tetap ingin menarik dana tersebut, bank akan mengenakan pinalti atau potongan dana. Oleh karena itu, deposito lebih cocok bagi nasabah yang sudah memiliki rencana keuangan jangka panjang, dan memiliki alokasi dana khusus deposito. Dalam artian, nasabah percaya bahwa uang dalam deposito tidak akan ia gunakan sebelum jatuh tempo. Layanan investasi deposito biasanya beragam, dan tersedia dalam jangka pendek, misalnya 1,3,6, dan 12 bulan. Tingkat pengembalian dari dananya tergantung dari seberapa besar dana yang kamu taruh dan juga bunga per tahun yang diberikan oleh pihak bank. Pada umumnya, semakin lama dana disimpan di deposito, bunganya semakin besar. Sebut saja suatu bank yang memberikan suku bunga 6,25% per tahun untuk deposito 3 bulan, bisa menawarkan suku bunga deposito 6,5% untuk jangka waktu setahun. Kamu bisa melihat simulasi deposito dari berbagai bank ternama dalam negeri melalui tautan berikut. Sedangkan, reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi yang merupakan pola pengelolaan modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dengan bantuan Manajer Investasi MI, sehingga kamu tidak perlu pusing akan instrumen-instrumen investasi yang tersedia di pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksa dana. Dalam skema investasi reksa dana, uang kamu dikelola oleh Manajer Investasi MI Dalam reksa dana, dana yang kamu investasikan akan digabungkan dengan orang lain, barulah dikelola bersama demi mendapatkan keuntungan. Inilah yang memungkinkan kamu untuk berinvestasi tanpa memerlukan modal besar. Anggap saja kamu ingin membeli instrumen investasi seharga jumlah yang tidak terjangkau olehmu. Melalui reksa dana, kamu bisa berinvestasi minimal pada instrumen investasi tersebut, dan membiarkan sisanya dipenuhi oleh investor-investor lainnya. Tentunya persentase hasil yang kamu terima akan seimbang dengan jumlah investasimu. Reksa dana juga menekankan konsep diversifikasi dalam investasinya, di mana akan dilakukan penempatan dana atau aset investasi ke dalam beberapa instrumen yang berbeda dengan pertimbangan potensi keuntungan return, risiko, serta likuiditasnya. Melalui investasi reksa dana, kamu otomatis memiliki beberapa produk investasi sekaligus sesuai kebijakan manajer investasi, sehingga potensi kehilangan modal investasi sungguhlah kecil, bahkan tidak mungkin. Kamu bisa mempelajari berbagai istilah dalam reksa dana melalui tautan berikut. Bagaimana Tingkat Risk dan Return Reksa dana dan Deposito? Semua produk investasi pasti menawarkan tingkat pengembalian dan risiko yang berbeda-beda. Oleh karena itu, kamu harus mempertimbangkan dengan cermat dalam memilih pilihan investasi terbaik antara reksa dana dan deposito. 1. Risk Risiko Risiko, secara harfiah diartikan sebagai konsekuensi yang dapat terjadi akibat kejadian yang akan datang, maupun proses yang sedang berlangsung. Dalam konteks investasi, risiko berarti situasi ketidakpastian yang menimbulkan turun atau hilangnya nilai investasi. Inilah yang biasanya ditakutkan oleh calon investor, dan sering membuat orang batal berinvestasi. Bagi deposito, risiko yang dapat muncul adalah kalahnya bunga terhadap inflasi, kesulitan dan pinalti tarik dana bila belum jatuh tempo, dan tidak bisa cair apabila bank terkena likuidasi. Meskipun LPS memberikan jaminan hingga 2 miliar, dengan bunga yang sesuai. Risiko bank terkena likuidasi ini cenderung rendah, meskipun tidak menutup kemungkinan untuk terjadi. Bagi reksa dana, risiko yang harus menjadi pertimbangan investor adalah kemungkinan turunnya nilai investasi karena situasi pasar, tidak ada jaminan pemerintah, reksa dana bisa dibubarkan dan uang investor dikembalikan secara proporsional, dan mencairkan dana bisa memakan waktu hingga maksimal tujuh hari kerja. 2. Return Pengembalian/Imbal Hasil Return, dalam konteks investasi, merupakan selisih antara nilai investasi kini, dibandingkan dengan nilai investasi awal. Misalnya, seseorang berinvestasi selama setahun. Di akhir tahun, ia menarik dana investasinya sebesar Ada selisih di sini, itulah yang disebut dengan return atau imbal hasil investasi. Bagi deposito, pengembalian didapat dari bank tempat tabungan berjangka tersebut dibuka. Bunganya tetap, sehingga nasabah bisa mendapatkan return yang pasti. Namun, nasabah tidak dapat menentukan dari mana bunga tersebut didapatkan. Selain itu, nilai pokok investasi juga tidak akan bertambah dan akan ada pajak yang dikenakan ke nasabah. Bagi reksa dana, return didapat melalui selisih NAB Nilai Aktiva Bersih, yang dihitung setiap hari bursa. NAB merupakan adalah jumlah total dana kelolaan MI Manajer Investasi dalam suatu produk rekssa dana tertentu. NAB dihitung berdasarkan total harga pasar atas aset seperti saham, obligasi, dan deposito dalam portofolio/koleksi investasi suatu reksa dana, ditambah dengan biaya pencadangan bunga dari surat utang atau deposito pada portofolio. Kemudian, biaya tersebut dikurangi biaya-biaya operasional produk reksa dana, misalnya biaya pengelolaan, biaya kustodian, pajak dan lain-lain. Karena itulah, NAB adalah nilai yang sudah bersih nett yang tidak lagi terkena pajak. Kita juga mengenal yang namanya Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan NAB/UP. Jika NAB merupakan jumlah total dana kelolaan suatu produk reksa dana, NAB/UP adalah harga/nilai setiap satu unit penyertaan reksa dana yang dapat dihitung dengan membagi NAB dengan total unit penyertaan yang dimiliki seluruh investor dalam suatu produk reksa dana tersebut. Nah, ketika membeli suatu produk reksa dana, seorang investor kan menjadi pemegang unit penyertaan. Banyaknya unit penyertaan akan tergantung pada NAB/UP reksa dana maupun dana investasinya. Sama seperti NAB, NAB/UP juga dapat berubah setiap hari, mengikuti harga pasar dari instrumen-instrumen investasi yang dikelola manajer investasi pilihan tersebut. Contohnya, kamu punya dana sebesar dan diinvestasikan pada reksa dana Selalu Maju Berseri. Pada saat kamu berinvestasi, NAB/UP-nya senilai Maka, jumlah unit penyertaan yang akan kemu terima adalah = unit Lima tahun berlalu, kamu sekarang berminat untuk menjual unit reksa dana Selalu Maju Berseri yang kamu punya. Saat ini, NAB/UPnya Harap diingat ketika kamu sudah berinvestasi pada reksa dana, nilai investasi yang kamu punya sudah dalam bentuk unit, bukan uang tunai lagi. Oleh karena itu, untuk menghitung return, begini caranya NAB/UP saat penarikan x Jumlah unit milikmu unit = Pada situasi seperti ini, return yang kamu dapatkan dengan berinvestasi pada reksa dana Selalu Maju Berseri adalah Nilai yang kamu dapatkan pada saat penarikan – = Karena return reksa dana sangat terkait dengan nilai unit, disarankan untuk tidak menjual/menarik investasi reksa danamu ketika nilai unit sedang turun. Pasalnya, nilai unit tersebut bisa naik kembali dalam waktu dekat. Selain itu, disarankan juga untuk berinvestasi reksa dana untuk jangka panjang. Pasalnya, pengembaliannya cukup besar jika dilakukan dalam jangka panjang. Kelebihan Reksa Dana Vs Deposito Kelebihan reksa dana dibanding deposito dapat ditilik dari beberapa faktor, yakni Kebebasan setor-tarik dana tidak seperti deposito yang dananya tidak bisa diambil sebelum jatuh tempo, reksa dana menawarkan fleksibilitas. Investor dapat memilih untuk menyetor/menambah investasinya kapan saja tidak terkait waktu, dan dapat ditarik kapanpun dibutuhkan tanpa harus terkena pinalti. Jangka waktu fleksibel reksa dana tidak mengharuskan investornya untuk menyimpan dana dalam waktu tertentu. Modal awal minim serendah-rendahnya modal deposito, kamu membutuhkan minimal untuk dapat mulai berinvestasi pada tabungan berjangka ini. Sedangkan, reksa dana menawarkan modal awal sedikitnya untuk dapat mulai menghasilkan pengembalian. Tahan inflasi NAB reksa dana mengikuti kondisi pasar. Oleh karena itu, ketika pasar mengalami inflasi, NAB reksa dana pun turut mengalami peningkatan. Bebas pajak Bunga yang kamu dapat dari deposito akan dipotong pajak. Sedangkan, reksa dana merupakan instrumen investasi bebas pajak karena NAB yang kamu dapatkan sudah dipotong semua biaya pengelolaan. Bebas menentukan aliran dana Reksa dana terdiri dari berbagai jenis, baik reksa dana saham, reksa dana campuran, reksa dana pendapatan tetap, dan lain-lainnya. Melalui tipe reksa dana, investor bebas memilih mau berinvestasi di instrumen investasi apa. Sedangkan di deposito, nasabah cukup mempercayakan pada bank untuk mengelola dana. Ajaib Hadir Sebagai Platform yang Memudahkan Investasi Reksa Dana kamu! Seiring dengan meningkatnya pendidikan, dan biaya lain-lainnya dari waktu ke waktu, seseorang dituntut untuk rajin menabung dan cerdas memilih instrumen investasi yang tepat, baik reksa dana maupun deposito. Untuk deposito, setiap bank terdepan yang memiliki reputasi baik dapat menjadi bahan pertimbanganmu. Suku bunga, nilai minimum setoran, dan lain-lainnya juga dapat kamu pilih sesuai kebutuhan. Untuk reksa dana, kamu bisa memilih untuk berinvestasi online di Ajaib. Kamu tidak perlu bingung lagi mengenai jenis investasi reksa dana apa yang cocok dengan profil risiko kamu. Pasalnya, Ajaib bisa secara otomatis merekomendasikan reksa dana terbaik untuk kamu sehingga kamu tidak perlu lagi menganalisis ratusan opsi sendiri. Praktis dan menyenangkan bukan, berinvestasi reksa dana bersama Ajaib? Tunggu apa lagi? Ayo mulai investasi reksa dana di Ajaib sekarang!
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham, surat utang, maupun deposito tentu memiliki versi syariah, dan aset-aset keuangan itu juga bisa diramu ke dalam bentuk portofolio reksa dana. Lantas seperti apa kinerja reksa dana syariah khususnya yang berjenis pasar uang dan pendapatan tetap?Kedua instrumen ini kerap kali disebut sebagai instrumen keuangan yang cocok digunakan untuk investasi jangka pendek dan menengah lantaran risikonya yang kecil atau tidak terlalu agresif. Hanya saja investor tidak bisa berharap banyak dengan return yang dihasilkan reksa dana selain untuk kebutuhan jangka pendek, Anda pun bisa membeli reksa dana ini jika Anda adalah pemula yang baru ingin mencoba berinvestasi ke instrumen syariah. Berikut adalah daftar 30 reksa dana syariah dengan kategori risiko rendah ke moderat dengan dana kelolaan di atas Rp 10 miliar, berdasarkan data dari Edvisor. [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Pengin Cuan dari THR? Taruh di Reksa Dana Ini Bisa Untung 50% aak/aak
beda reksa dana dan deposito